"URUSAN KITA DALAM KEHIDUPAN BUKANLAH MELAMPAUI ORANG LAIN, TETAPI MELAMPAUI DIRI KITA SENDIRI" (Zig Ziglar)

Self Hypnotherapi Mengendalikan Si Marah



Sahabat, ini adalah aplikasi dari pengetahuan ilmu Hypnosis. Dibawah ini merupakan kalimat script reprogramming, kita akan menanamkan sebuah realitas baru dalam pikiran dan perasaan, dengan sugesti kalimat atau kata-kata positif kita coba merubah kebiasaan buruk, kata-kata adalah hasil olah pikiran yang merupakan nilai-nilai fundamental terbentuknya sebuah kebiasaan. 

Silahkan dipraktekkan ya. 

Mengenal Hypnosis


Sahabat, sekarang kita akan membahas topik dasar dari Hypnosis atau lebih di kenal awam dengan sebutan Hipnotis, apa yang ada dipikiran kamu jika mendengar kata itu?. ‘Tertidur tanpa sadar, ilmu gendam atau sirep (termasuk spiritual), kejahatan penipuan atau sebuah pertunjukkan di televisi?’, itu yang beredar di masyarakat luas, sedikit ada benarnya. Tapi ilmu Hypnosis lebih dari itu, ia adalah ilmu pengetahuan yang bisa di jabarkan secara ilmiah menjurus ke bagian ilmu psikologi, tentu banyak sekali manfaatnya. Penasaran?. Mari kita cari tahu.


Definisi Hypnosis/Hipnotis yang beredar di masyarakat luas 

Banyak orang yang mendefinisikan hypnosis sebagai kondisi “tidur”, tetapi bisa diberikan perintah dan dikendalikan oleh si peng-hipnotisAda juga yang mendefinisikan sebagai kondisi “dibawah pengaruh” seseorang yang ahli hypnosis, dimana pikiran orang yang terhipnotis berjalan sesuai dengan perintah sang  ahli hipnotis.

Sejarah Hypnosis

Keadaan trance (tanda seseorang telah memasuki keadaan hypnosis) awal mula bibit-bibit hypnosis dimulai oleh banyak kebudayaan dari berbagai peradaban semenjak ribuan tahun yang lalu. Dilakukan oleh kebudayaan hindu kuno di India, kebudayaan Mesir kuno dan berbagai kebudayaan didunia lainnya.

Kebudayaan Yunani pada abad kelima menggunakan “kuil tidur” guna membantu upaya penyembuhan penyakit seseorang. Kebanyakan orang dizaman dahulu, termasuk orang Romawi, menggunakan kata-kata untuk menciptakan mantra. Mereka biasanya juga menempatkan tangan diatas orang—orang yang sakit untuk menggerakkan ‘energi magnetis’ dalam diri mereka.

5 Alasan Basuki Indra (Ahok) Bisa Kalah Dalam Pilkada DKI


Pada suatu kesempatan diskusi terbuka di seketariat aktivis Aliansi Gelora Bung Karno (AGBK) di bilangan Jakarta Selatan, beberapa teman mencoba membahas tulisan Denny JA, dedengkot Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Tulisannya sebagai berikut.

Saya sering ditanya oleh wartawan dan politisi soal apakah Ahok bisa dikalahkan di pilkada DKI, 10 bulan lagi. Ini mungkin karena mereka melihat pengalaman saya yang sudah memenangkan 3 pemilu presiden dan 30 gubernur selama saya berkarir sebagai konsultan politik. LSI juga sudah melakukan riset pada bulan Maret 2016. Banyak data yang belum diungkap lembaga survei lain yang sebenarnya bisa memberikan gambaran utuh.

Kenapa Orang Harus Kaya?


Kaya, sebagian menganggap kaya itu harus, sebagian yang lainnya menganggap kaya itu hal yang tidak perlu dikejar lantaran lebih mencintai dunia. Namun kita harus menjawab pertanyaan tersebut. Kenapa orang harus KAYA? begini, kenikmatan yang paling tinggi adalah saat kita mampu berdaulat. Berdaulat dengan diri sendiri. Kalau misalnya dalam waktu 24 jam sehari, delapan jam hidup anda berikan buat orang lain, itu artinya anda belum berdaulat penuh.

Dari 100 orang, semuanya pasti menyatakan bahwa hal yang paling dinomorsatukan adalah Tuhan, lalu nomor dua adalah keluarga, dan nomor tiga barulah pekerjaan. Tapi kenyataannya? nomor satu pekerjaan, nomor dua keluarga, dan Tuhan dilupakan. Itu karena kita belum berdaulat penuh dengan diri sendiri. Lalu berdaulat itu seperti apa?, selama needs kita sudah terpenuhi artinya kita sudah berdaulat, needs (kebutuhan) yang harus dipenuhi bukan want (keinginan) karena kalau want itu tidak akan bakal ada habisnya.

Beda antara kebutuhan dan keinginan itu seperti ini, anda misalnya tinggal di Bogor, kebutuhan anda untuk menuju ke tempat pekerjaan di Jakarta adalah transportasi. Artinya yang anda butuhkan adalah sarana transportasi, lalu keinginannya adalah memiliki motor, mobil atau ferrari. Nah, itu tergantung pada keinginan anda dan itu tidak akan ada habisnya, misalnya sudah memiliki kendaraan untuk berangkat kerja (needs), tetapi masih ingin memiliki mobil mewah yang baru (want). Kebutuhannya (needs) adalah sarana transportasi, lalu keinginannya (want) adalah pilihan jenis transportasi tersebut. Kebutuhan setiap orang itu berbeda-beda pastinya, kembali lagi ke pertanyaan diatas, kenapa orang harus kaya, jawabannya adalah agar needs setiap orang bisa terpenuhi, karena dengan begitu anda telah berdaulat dengan diri sendiri.


Rindu Sesepuh Bangsa


"Pemimpin sejati, adalah mereka yang punya jiwa memberi bukan meminta". 

"Sekarang, para jiwa pemberi sedang sembunyi, biarkan mental pencuri yang berambisi". 

"Orde Lama diteruskan oleh Orde Baru, Orde Reformasi dimanfaatkan oleh Orde Pencitraan". 

"Jika Pancasila telah diamalkan oleh para penguasa dan rakyatnya setulus hati, Bhineka Tunggal Ika otomatis terjadi".

"Indonesia itu unik, karena kemajemukan, kebiasaan dan cara hidup masyarakatnya, negeri ini punya gaya dan jati diri sendiri, biarlah, tidak harus meniru gaya negeri orang".  


Pemerintahan sekarang seolah berjalan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, sementara rakyat yang dipimpin terbiarkan (dibiarkan) bergerak sendiri tanpa aturan pasti, ibarat sebuah kendaraan berjalan tanpa kemudi. Undang-undang, Pancasila dan peraturan pemerintah hanya sebatas retorika dan pemanis  kebangsaan saja, tanpa diamalkan dan dipatuhi. Menurut UUD 1945 dan Pancasila, rakyat yang merupakan inti dari sebuah pemerintahan semestinya (bahkan wajib) sejahtera dan damai kehidupannya, karena rakyatlah pemerintahan itu ada. Tapi sebagus dan sesakti apa pun undang-undang dan dasar negara jika tidak dibaca, diamalkan, ditaati dan dikontrol oleh penguasa, percuma saja tidak ada pengaruh sama sekali.

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya


Semenjak euphoria reformasi yang kebablasan (baca Rindu Sesepuh Bangsa), makin kesini negeri kaya raya bernama Indonesia ini rakyatnya makin kebingungan. Setelah orde baru tumbang, keadaan negeri bukannya lebih baik  tapi makin terpuruk segala bidang. Para tokoh sesepuh bangsa yang berjiwa pejuang dan negarawan, bukan tidak mampu dan tidak mau memperbaiki keadaan bangsa ini. Hanya saja mereka juga baru tersadar dari syok, efek dari peristiwa reformasi. Skenario bangsa asing dan aseng untuk menguasai sumber daya alam dan ekonomi Indonesia tampaknya sudah berhasil, sekarang tinggal menancapkan kuku pada posisi politik dan kekuasaan. Rencana mereka begitu sistematis, terarah dan terukur, momen transisi reformasi dimanfaatkan dengan efektif, disaat bangsa Indonesia merasa lepas bebas dari aturan orde baru, mereka masuk melancarkan serangan secara psikologi, dengan uang mereka bisa berbuat apa saja. 

Dimulai dari amandemen UUD 1945, semenjak reformasi bergulir, isi UUD 1945 banyak yang dirubah melalui peran anak bangsa yang jiwa patriotisnya dipertanyakan. UUD 1945 merupakan pondasi dasar kehidupan berbangsa bernegara di Indonesia, begitu vital peranannya sehingga jika ada perubahan isi, otomatis sistem tata negara kehidupan berbangsa bernegara Indonesia juga ikut berubah, sudah pasti juga ada efek gejolak sosial, sistem pendidikan, ekonomi, dsb. Contoh kecil dalam bidang pendidikan, anak sekolah pada zaman orde baru dituntut untuk hafal isi UUD 1945, dilibatkan untuk memahami sistem tata negara, selalu diingatkan tentang jiwa nasionalisme dan patriotisme, paham pentingnya persatuan. Tapi sekarang?, coba tanya siswa sekolah tentang jiwa kebangsaan. Setelah beberapa periode pergantian kepala negara, semenjak perubahan beberapa isi UUD 1945, bagaimana keadaan negara ini sekarang, lebih baikkah?. Hasil perubahan itu telah teruji publik, ternyata keadaan bangsa ini tidak lebih baik, bahkan justru menguntungkan asing aseng penguasa ekonomi (konglomerat).